Senin, 02 Maret 2015

Pembinaan Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia di Pura Penataran Luhur Medang Kemulan Kabupaten Gersik



Pembinaan Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia di Pura Penataran Luhur Medang Kemulan Kabupaten Gersik

Gersik 28 Pebruari 2015. Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Hindu Republik Indonesia Bapak Prof. Drs. I Ketut Widnya , M.Phil. Phd memberikan Pembinaan kepada para pengurus pura Penataran Luhur Medang Kemulan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh ketua PHDI kec. Wringinom , Pemangku , pengurus Pura dan Masyarakat Sekitar. Sambutan pertama kali disampaikan oleh Bapak Kadek Sumila selaku Jero Sepuh Pura Penataran Luhur medang Kemulan beliau menyampaikan selamat datang dan sangat merasa terhormat karena Bapak Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI bersedia datang dan memberikan pembinaan di Pura Penataran Luhur Medang Kemulan. Beliau juga menceritan sejarah berdirinya pura Penataran Luhur Medang Kemulan yang terletak dipelosok Dsn. Buku Ds. Mondoluku Kec. Wringinanom Kab. Gersik Pada saat itu (tahun 2011) hanya terdapat sekitar 11 kepala keluarga. Adapun pada awal mulanya umat Hindu Di Desa Mondoluku melakukan Kegiatan persembahyangan dengan menggunakan sarana dan prasarana apa adanya dengan keyakinan jawanya sampai mendirikan sanggar pemujaan dengan cara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Sejak tahun 1980 , denga swadaya masyarakat umat Hindu yang berjumlah 7 kepala keluarga di desa tersebut membeli tanah seluas kurang lebih 612 meter dari warga setempat namun tidak memiliki administrasi yang jelas.
Pura Penataran Luhur Medang Kemulan terlahir dari konsepsi dan tatanan dari Brahman , para dewa, dan leluhur yang dijetuskan dengan keyakinan hati nurani yang paing dalam dari para penganut ataupun umat yang ada di Desa Mondoluku Dusun Buku dengan ditandai pada kesetiaan umat yang bertahan sebanyak 7 kepala keluarga sampai dengan melaksanakan selalu kebajikan dan kebenaran (Dharma).
Adapun pencetus Pura Penataran Luhur Medang Kemulan adalah jero sepuh lanang medang kemulan Kadek Sumila dengan restu para leluhur ,dewa dan Brahman Upacara ngenteg linggih pertama yang menggunakan banten dan sesajen tengger yang dipuput oleh pandita dukun dari Tengger di Kabupaten Gersik dengan menggunakan landasan kesetiaan , dharma dan bhakti melalui nama puranya.
Pada bulan Oktober 2010, bapak ketua PHDI Kecamatan yaitu Bapak Sa’I dan ketua PHDI Gersik bapak Kusno datang kerumah jero sepuh Lanang Kadek Sumila untuk meminta agar beliau bisa bergabung menjadi kepengurusan baru PHDI kabupaten Gersik. Mereka bertekad untuk membina umat di desa mondoluku yang hamper habis dan memperbaiki pura yang status tanahnya masih belum jelas. Melalui jalan yang sangat panjang akhirnya tanah pura tersebut mampu diselesaikan administrasinya hingga saat ini pura penataran luhur medang kemulan memiliki luas tanah 3.966 m² dari sebelumnya seluas 612 m².
Atas dasar landasan tersebut di atas dan tuntunan maupun petunjuk dari para maha Rsi dan dengan hati nurani yang tulus ikhlas maka terwujudlah semua pelinggih yang ada di Pura Penataran Luhur Medang Kemulan dimulai dari pembuatan pelinggih Lingga Yoni dan surya Mojopahit dan Dilanjutkan semua pelinggih yang ada di mandala utama , mandala Madya , mandala nista dan pembejian. Dan diiringi dengan adanya sebuah panji medang kemulan nusantara sejati sebagai simbul semangat juang dan kebesaran dari pura penataran luhur medang kemulan.
Jero Sepuh lanang Medang Kemulan Kadek Sumila juga menyampaikan Keinginannya kepada Dirjen Bimas Hindu Kementrian Agama Republik Indonesia Bapak Prof. Drs. I Ketut Widnya  M.Phil.  Phd. Untuk membangun sebuah panti yang dapat menampung para lansia umat Hindu yang sudah banyak ditinggalkan oleh anak-anaknya berpindah agama. Agar di hari tua mereka memiliki kegiatan yang positive.
Menanggapi hal tersebut Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia Bapak  Drs. I Ketut Widnya , M.Phil. Phd sangat merespon dengan baik yang telah disampaikan oleh Jero Sepuh Lanang Medang Kemulan untuk segera membuat proposal karena ide tersebut sangat bagus dan patut di beri apresiasi yang besar.
Tidak lama berbincang-bincang karena waktu yang mendesak bapak Dirjen segera Melanjutkan acara Untuk Mengharturkan Bakti ke Pura Penataran Luhur Medang Kemulan namun sebelum itu ada beberapa prosesi yang harus dilaksanakan karena itu merupakan kedatangan Bapak Dirjen Pertama kali ke Pura Penataran Luhur Medang Kemula. Adapun Prosesi yang pertama kali dilaksanakan adalah matur piuning dan melukat di Beji Sumber Kahuripan Sendang Kamulan. Dilanjutkan ke pelinggih yang ada diluar pura yaitu Lingga Yoni untuk mengaturkan panca sembah. Dilanjutkan ke pelingguh yang ada di mandala madya yaitu pelinggih Tri Suci Maha Rsi. Baru kemudian melaksanakan persembahyangan di Mandala utama. Setelah acara Persembahyangan usai Bapak Dirjen Menyempatkan diri untuk Menikmati Sajian yang telah disediakan oleh pengurus pura. Tidak lama kemudian karena waktu sudah menunjukan pukul 12.00 WIB bapak Dirjen Bimas Hindu Republik Indonesia Menyampaikan Rasa Terimakasih kepada semua pengurus dan warga yang hadir dan berpamitan untuk segera bertolak ke Surabaya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar